Seni berasal dari hasil budi daya atau cipta, rasa, karsamanusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seni juga merupakan hasil ekspresi manusia yang diwujudkan dalam bentuk karya kreatif untuk memberikan kesan Estetik (harmonisasi) dan Artistik(Daya tarik).
Terdapat suatu kisah dimana ketika seni dapat berbicara di depan publik.
Dahulu hiduplah seorang raja yang arif bijaksana, dibawah
kepemimpinannya semua rakyat makmur dan sejahtera,segala sesuatu
permasalahan di selesaikan dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Raja tersebut.
Tiba suatu saat ketika raja tersebut harus menghembuskan nafas
terakhirnya, mahkota kerajaannya pun jatuh kepada salah seorang anak
laki-lakinya. Watak yang berbeda dengan ayahnya membuat segala macam
system yang mulanya di bangun oleh ayahnya perlahan tergantikan oleh
sistemnya yang serakah. Pada zaman itu tanah-tanah milik rakyat diambil
secara semena-mena tanpa memperdulikan mereka.
Seiring waktu berganti, raja tersebut kemudian meninggal dan digantikan
oleh anaknya yang lebih bijaksana.Demi membuat rakyatnya sejahtera,raja
akan mengembalikan tanah-tanah milik rakyatnya dengan syarat mereka
dapat membuktikan secara tepat kepemilikan tanah dihadapan dewan juri.
Banyak yang kembali mendapatkan tanahnya,namun tidak sedikit pula warga
yang kembali pulang dengan tangan hampa karena tidak bisa membuktikan
bahwa tanah tersebut milik mereka, kejadian ini terjadi sekitar tahun
465 SM.
Diluar pintu ruang “pembuktian” ternyata ada seseorang sedang
memperhatikan warga-warga yang berusaha meyakinkan dewan juri bahwa. Ia
mempelajari apa yang membuat beberapa warga tersebut bisa menang,dan
mengapa ada warga yang bisa kalah. Akhirnya ia mendirikan sekolah
retorika pertama yang membahas bagaimana agar dapat memenangkan atau
mendapatkan tanahnya kembali.
Aristoteles murid dari plato melanjutkan kajian retorika ilmiah.
Aristoteles menjelaskan bahwa untuk meyakinkan orang adalah dengan 3
cara, yakni Anda harus memiliki penegtahuan yang luas,serta memiliki
status yang terhormat (ethos). Kedua anda harus mampu menyentuh perasaan
atau emosi pendengar Anda dengan ucapan yang Anda berikan(pathos).
Ketiga Anda harus meyakinkan dengan menampilkan segala macam bukti yang
dapat dilihat secara nyata (logos).
Retorika atau ilmu seni berbicara hingga kini masih terus berkembang
seiring dengan berkembang pula berbagai macam keilmuan seperti Ilmu
komunikasi, Psikologi, Penyiaran dan ilmu-ilmu lainnya yang membahas
pentingnya sebuah kemampuan seni berbicara dihadapan publik
Semoga Bermanfaat
Semoga Bermanfaat
daftar pusaka:
http://studyinjogja.com/asal-mula-seni-berbicara-di-depan-publik
Author : Nurawantitiani Kumpulan Artikel Seni | Sastra | Terbaru di 2012 | Story |
Saat ini anda telah membaca artikel Asal Mula Seni yang dipublish oleh Nurawantitiani pada hari Rabu, 2 Januari 2013 Terima kasih atas kunjungan anda di blog EVOLVED ini dan silahkan berikan tanggapan anda pada kotak komentar di bawah. Semoga artikel Asal Mula Seni ini bermanfaat untuk anda . |